Parlementaria
Parlementaria BNA
Warga Kuta Alam dan Kuta Raja Sampaikan Aspirasi pada Ketua DPRK Banda Aceh
BANDA ACEH - Sejumlah warga dari Kecamatan Kuta Alam dan Kuta Raja menyampaikan aspirasi mereka kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar.
Warga menyampaikan aspirasi mereka dalam kegiatan reses dewan, masa persidangan III yang berlangsung di Lamprit, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Jumat (23/10/2020).
Reses dan silaturahmi yang berlangsung pada sore hari tersebut berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker.
Salah seorang warga, Cut Elfianti, dari Gampong Merduati, Kecamatan Kuta Alam, menyampaikan uneg-unegnya perihal simpang siurnya informasi terhadap penanganan Covid-19 di Banda Aceh. Begitu juga dengan penanganan pasien yang terinfeksi korona itu sendiri. Cut Elfianti juga menceritakan, dirinya pernah mengalami pengalaman pahit saat membawa ibunya berobat yang sempat ditolak pihak rumah sakit.
"Saya merupakan salah satu korban yang kecewa terhadap pelayanan rumah sakit. Karena sebelum beliau meninggal pernah ditolak oleh sejumlah rumah sakit di Banda Aceh," kata Cut.
Hal ini kata dia, perlu dilakukan pembenahan agar jangan sampai dialami oleh warga lain dalam mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Warga lainnya, Fahrurazi, dari Lambaro Skep, yang berprofesi sebagai pedagang ikan menyampaikan, selama kondisi pandemi seperti sekarang ini penjualan sangat menurun. Namun, karena ia memasarkan ikannya secara online sedikit membantu penjualan.
Dia berharap ada dukungan pemerintah untuk pengembangan penjualan melalui online bagi pedagang seperti dia.
"Karena secara online ini akan membantu meningkatkan penjulan warga selama pandemi Covid-19," kata Fakhrurrazi.
Menyahuti aspirasi warga, Farid Nyak Umar menyampaikan, melalui reses masa persidangan III ini ia banyak menampung masukan dan saran yang disampaikan warga dari daerah pemilihan Kecamatan Kuta Alam dan Kuta Raja. Khususnya terkait berbagai persoalan yang dihadapi warga selama pandemi Covid-19.
Dengan adanya keluhan warga terkait pelayanan rumah sakit baik swasta maupun pemerintah yang menolak menampung pasien, akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kota.
"Serta meminta pemerintah agar mengingatkan rumah sakit-rumah sakit swasta yang menolak pasien," ujarnya.
Kemudian tambah Farid Nyak Umar, kondisi ini juga berimbas pada perekonomian warga, pendapatan masyarakat menurun. Karenanya Farid akan mendorong pemerintah untuk melahirkan program-program yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat.
Farid mencontohkan serperti bagaimana memberdayakan jual beli secara online, Farid mengatakan jika selama ini pemberdayaan serupa sudah pernah dilakukan pemerintah, tapi ke depan agar bisa menyentuh langsung perekonomian akar rumput masyarakat itu sendiri.
"Masyarakat juga berharap tidak ada pembatasan kegiatan keagamaan, saya yakin niat baik dari pemerintah bukan membatasi atau melarang, tapi bagaimana pelaksanaan itu ada penerapan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat," tutup Farid Nyak Umar. [Adv]
Warga menyampaikan aspirasi mereka dalam kegiatan reses dewan, masa persidangan III yang berlangsung di Lamprit, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Jumat (23/10/2020).
Reses dan silaturahmi yang berlangsung pada sore hari tersebut berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker.
Salah seorang warga, Cut Elfianti, dari Gampong Merduati, Kecamatan Kuta Alam, menyampaikan uneg-unegnya perihal simpang siurnya informasi terhadap penanganan Covid-19 di Banda Aceh. Begitu juga dengan penanganan pasien yang terinfeksi korona itu sendiri. Cut Elfianti juga menceritakan, dirinya pernah mengalami pengalaman pahit saat membawa ibunya berobat yang sempat ditolak pihak rumah sakit.
"Saya merupakan salah satu korban yang kecewa terhadap pelayanan rumah sakit. Karena sebelum beliau meninggal pernah ditolak oleh sejumlah rumah sakit di Banda Aceh," kata Cut.
Hal ini kata dia, perlu dilakukan pembenahan agar jangan sampai dialami oleh warga lain dalam mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Warga lainnya, Fahrurazi, dari Lambaro Skep, yang berprofesi sebagai pedagang ikan menyampaikan, selama kondisi pandemi seperti sekarang ini penjualan sangat menurun. Namun, karena ia memasarkan ikannya secara online sedikit membantu penjualan.
Dia berharap ada dukungan pemerintah untuk pengembangan penjualan melalui online bagi pedagang seperti dia.
"Karena secara online ini akan membantu meningkatkan penjulan warga selama pandemi Covid-19," kata Fakhrurrazi.
Menyahuti aspirasi warga, Farid Nyak Umar menyampaikan, melalui reses masa persidangan III ini ia banyak menampung masukan dan saran yang disampaikan warga dari daerah pemilihan Kecamatan Kuta Alam dan Kuta Raja. Khususnya terkait berbagai persoalan yang dihadapi warga selama pandemi Covid-19.
Dengan adanya keluhan warga terkait pelayanan rumah sakit baik swasta maupun pemerintah yang menolak menampung pasien, akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kota.
"Serta meminta pemerintah agar mengingatkan rumah sakit-rumah sakit swasta yang menolak pasien," ujarnya.
Kemudian tambah Farid Nyak Umar, kondisi ini juga berimbas pada perekonomian warga, pendapatan masyarakat menurun. Karenanya Farid akan mendorong pemerintah untuk melahirkan program-program yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat.
Farid mencontohkan serperti bagaimana memberdayakan jual beli secara online, Farid mengatakan jika selama ini pemberdayaan serupa sudah pernah dilakukan pemerintah, tapi ke depan agar bisa menyentuh langsung perekonomian akar rumput masyarakat itu sendiri.
"Masyarakat juga berharap tidak ada pembatasan kegiatan keagamaan, saya yakin niat baik dari pemerintah bukan membatasi atau melarang, tapi bagaimana pelaksanaan itu ada penerapan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat," tutup Farid Nyak Umar. [Adv]
Via
Parlementaria