Parlementaria
Dewan Aceh Besar Kunjungi Keluarga Abdullah di Bantaran Krueng Aceh
Setelah mengetahui satu keluarga tinggal seatap dengan kandang lembu di bantara krueng Aceh, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Zulfikar Aziz langsung mengunjungi keluarga tersebut yang ditehaui bernama Abdullah (58) di Jalan Makam T. Nyak Arief, Gampong Lamreung Meunasah Bak Trieng, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu, 27 Februari 2021.
Sebelumnya, kisah satu keluarga kecil viral di media sosial lantaran Abdullah bersama istrinya Khairunisa dan dua anaknya tinggal sekandang dengan sapi namun luput dari perhatian pemerintah.
Dalam kanjungan itu, Zulfikar Aziz turut membawa bantuan kebutuhan pokok yang diserahkan langsung pada Abdullah, yang disaksikan keluraga kecilnya.
Pada Zulfikar Aziz, Abdullah mengaku telah dua tahun tinggal di sebuah gubuk di bantaran Krueng Aceh, namun pasca dilakukan normalisasi, maka gubuknya itu turut dirobohkan dan membuatnya tanpa tempat tinggal.
"Setelah dibongkar tidak punya tempat tinggal, makanya kami tinggal satu atap dengan kandang sapi. Tempat tinggal lain tidak ada, jadi terpakasa tinggal disini," ungkap Abdullah dengan suara lirih.
Meskipun tinggal sekandang dengan sapi, Abdullah mengaku belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah, baik dari Pemkab Aceh Besar maupun Pemerintah Aceh. Alasanya, tidak bisa diurus karena Abdullah tidak mempunyai KTP disini.
Cerita Abdullah, delapan tahun lalu, dia bersama istri dan dua anaknya datang dari Bireuen dan tinggal di rumah sewa sekitar Meunasah Papen. Namun, karena tidak sanggup lagi menyewa rumah maka memilih tinggal dibantaran Krueng Aceh sambil memelihara lembu milik orang.
"Padahal, saya lahir dan besar di sini (Meunasah Bak Trieng), karena menikah ke Bireuen maka tinggal disana dan memutuskan balik lagi ke sini. Tidak punya tanah karena ditinggal semua adik-adik di Meunasah Bak Trieng," ungkap Abdullah.
Mendengar kisah Abdullah, Zulfikar Aziz mengaku terkejut sekaligus prihatin dengan kisah keluarga Abdullah. Dia tak menyangka, di Gampong Meunasah Bak Trieng, kawasan perumahan besar dan masyarakat berkecukupan, masih ada keluarga yang tinggal seatap dengan lembu.
"Kita sangat prihatin. Terlebih, kita mondar-mandir di gampong ini, tapi kita tidak mengetahui ada warga yang nasibnya sangat menyedihkan seperti ini," ungkap Zulfikar Aziz.
Meskipun tidak memiliki indentitas atau KTP di desa tersebut, kata Sekretaris DPD PKS Aceh Besar ini bukan berarti boleh membiarkan warga yang kesusahan. Sudah menjadi kewajiban seluruh masyarakat, bersama –sama untuk saling membatu sebagai pertanggungjawaban pada Allah,SWT.
"Kita tidak melihat mengapa dia tidak punya KTP, itu formal. Tapi, kondisi Pak Abdullah tidak boleh dibiarkan seperti ini, apalagi telah terjadi sekitar 3 bulan. Kita akan berdosa semua ini," ungkapnya.
Menurut wakil rakyat Dapil 5 Aceh Besar itu, bantuan untuk keluarga kurang mampu di Aceh Besar cukup banyak, mulai dari PKH, Pro Abes hingga bantuan fakir miskin dari Baitul Mal Aceh Besar.
"Bisa kita arahkan itu semua, apalagi kelurga Pak Abdullah memang layak untuk mendapatkannya. Kedepan, kalau ada tanah bisa kita usulkan rumah karena kita punya hak untuk mengusulkan, juga bisa kita minta bantu Baitul Mal," ungkapnya.
Zulfikar Aziz juga berpesan agar Pak Abdullah mau merubah nasib agar penghidupan lebih baik lagi, apalagi punya dua anak yang masih kecil dan kondisi istri yang sedang hamil.
Dalam kesempatan itu, Zulfikar Aziz juga langsung menghubungi Kepala Dinas Sosial Aceh Besar dan Kadisdukcapil Aceh Besar untuk meminta kedua instansi pemerintah tersebut membantu pengurusan keperluan keluarga Abdullah.
Alhamdulillah, selang beberapa saat kemudian, Kepala Dinas Sosial Aceh Besar Bahrul Jamil tiba disana. Bahrul Jamil juga telah menugaskan petugas kecamatan untuk mendata Abdullah dan keluarga agar bisa diajukan sebagai penerima bantuan.
"Setelah tahu informasi, kita memang berencana mau kemari melihat langsung. Maka, tadi juga sudah kita tugaskan petugas kecamatan untuk mendata," ungkapnya.
Sementara itu, petugas Disdukcapil Aceh Besar juga langsung datang untuk melakukan perekaman KTP di kediaman Abdullah dengan membawa seluruh perangkat perekaman.
"Kita mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Dinsos dan Disdukcapil, kita berharap Pak Abdullah segera mempunyai indentitas agar bisa diajukan sebagai penerima bantuan di Dinsos," harap Politisi PKS Aceh Besar itu.
Sebelumnya, kisah satu keluarga kecil viral di media sosial lantaran Abdullah bersama istrinya Khairunisa dan dua anaknya tinggal sekandang dengan sapi namun luput dari perhatian pemerintah.
Dalam kanjungan itu, Zulfikar Aziz turut membawa bantuan kebutuhan pokok yang diserahkan langsung pada Abdullah, yang disaksikan keluraga kecilnya.
Pada Zulfikar Aziz, Abdullah mengaku telah dua tahun tinggal di sebuah gubuk di bantaran Krueng Aceh, namun pasca dilakukan normalisasi, maka gubuknya itu turut dirobohkan dan membuatnya tanpa tempat tinggal.
"Setelah dibongkar tidak punya tempat tinggal, makanya kami tinggal satu atap dengan kandang sapi. Tempat tinggal lain tidak ada, jadi terpakasa tinggal disini," ungkap Abdullah dengan suara lirih.
Meskipun tinggal sekandang dengan sapi, Abdullah mengaku belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah, baik dari Pemkab Aceh Besar maupun Pemerintah Aceh. Alasanya, tidak bisa diurus karena Abdullah tidak mempunyai KTP disini.
Cerita Abdullah, delapan tahun lalu, dia bersama istri dan dua anaknya datang dari Bireuen dan tinggal di rumah sewa sekitar Meunasah Papen. Namun, karena tidak sanggup lagi menyewa rumah maka memilih tinggal dibantaran Krueng Aceh sambil memelihara lembu milik orang.
"Padahal, saya lahir dan besar di sini (Meunasah Bak Trieng), karena menikah ke Bireuen maka tinggal disana dan memutuskan balik lagi ke sini. Tidak punya tanah karena ditinggal semua adik-adik di Meunasah Bak Trieng," ungkap Abdullah.
Mendengar kisah Abdullah, Zulfikar Aziz mengaku terkejut sekaligus prihatin dengan kisah keluarga Abdullah. Dia tak menyangka, di Gampong Meunasah Bak Trieng, kawasan perumahan besar dan masyarakat berkecukupan, masih ada keluarga yang tinggal seatap dengan lembu.
"Kita sangat prihatin. Terlebih, kita mondar-mandir di gampong ini, tapi kita tidak mengetahui ada warga yang nasibnya sangat menyedihkan seperti ini," ungkap Zulfikar Aziz.
Meskipun tidak memiliki indentitas atau KTP di desa tersebut, kata Sekretaris DPD PKS Aceh Besar ini bukan berarti boleh membiarkan warga yang kesusahan. Sudah menjadi kewajiban seluruh masyarakat, bersama –sama untuk saling membatu sebagai pertanggungjawaban pada Allah,SWT.
"Kita tidak melihat mengapa dia tidak punya KTP, itu formal. Tapi, kondisi Pak Abdullah tidak boleh dibiarkan seperti ini, apalagi telah terjadi sekitar 3 bulan. Kita akan berdosa semua ini," ungkapnya.
Menurut wakil rakyat Dapil 5 Aceh Besar itu, bantuan untuk keluarga kurang mampu di Aceh Besar cukup banyak, mulai dari PKH, Pro Abes hingga bantuan fakir miskin dari Baitul Mal Aceh Besar.
"Bisa kita arahkan itu semua, apalagi kelurga Pak Abdullah memang layak untuk mendapatkannya. Kedepan, kalau ada tanah bisa kita usulkan rumah karena kita punya hak untuk mengusulkan, juga bisa kita minta bantu Baitul Mal," ungkapnya.
Zulfikar Aziz juga berpesan agar Pak Abdullah mau merubah nasib agar penghidupan lebih baik lagi, apalagi punya dua anak yang masih kecil dan kondisi istri yang sedang hamil.
Dalam kesempatan itu, Zulfikar Aziz juga langsung menghubungi Kepala Dinas Sosial Aceh Besar dan Kadisdukcapil Aceh Besar untuk meminta kedua instansi pemerintah tersebut membantu pengurusan keperluan keluarga Abdullah.
Alhamdulillah, selang beberapa saat kemudian, Kepala Dinas Sosial Aceh Besar Bahrul Jamil tiba disana. Bahrul Jamil juga telah menugaskan petugas kecamatan untuk mendata Abdullah dan keluarga agar bisa diajukan sebagai penerima bantuan.
"Setelah tahu informasi, kita memang berencana mau kemari melihat langsung. Maka, tadi juga sudah kita tugaskan petugas kecamatan untuk mendata," ungkapnya.
Sementara itu, petugas Disdukcapil Aceh Besar juga langsung datang untuk melakukan perekaman KTP di kediaman Abdullah dengan membawa seluruh perangkat perekaman.
"Kita mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Dinsos dan Disdukcapil, kita berharap Pak Abdullah segera mempunyai indentitas agar bisa diajukan sebagai penerima bantuan di Dinsos," harap Politisi PKS Aceh Besar itu.
Via
Parlementaria