Parlementaria
DPRA Minta Masjid di Aceh Ramah Orang Tua dan Anak
BANDA ACEH - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta dan mengharapkan agar masjid-masjid yang ada di Aceh dapat berlaku ramah untuk jamaah orang tua dan anak-anak. Saat sekarang di beberapa masjid yang ada di Aceh belum berlaku yang demikian.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi VI DPRA, Tgk H Irawan Abdullah, S.Ag saat membuka acara sekaligus menjadi pemateri pada kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Manajemen Masjid bagi Badan Kemakmuran Masjid (BKM) se-Aceh yang dilakasanakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh di Keumala Hotel, Senin (8/3/2021).
“Kebanyakan orang tua kita yang sudah pensiun ingin menghabiskan masa tuanya di Masjid. Akan tetapi kondisi di lapangan tidak semua masjid di Aceh tersedia fasilitas untuk orang tua,” kata Tgk Irawan Abdullah.
Ia mencontohkan ada jamaah orang tua yang datang ke masjid dan harus parkir jauh dari pintu masuk masjid. Akibatnya orang tua tersebut harus dipapah untuk masuk ke masjid. Apalagi jika masjid tersebut tinggi dan banyak anak tangganya. Tentunya itu akan menyusahkan jamaah.
“Hal tersebut terkesan masjid tidak ramah kepada orang tua yang uzur dan juga kepada difabel. Padahal mareka sangat rajin ke masjid dibandingkan orang yang sehat,” kata Tgk Irawan.
Anggota DPRA Dapil Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang itu menambahkan dirinya juga menerima laporan dari masyarakat bahwa ada juga masjid di Aceh yang tidak ramah terhadap anak-anak. Sehingga jika ada anak-anak yang berlari-lari dan bermain-main di masjid sering kena teguran keras dari pengurus masjid. Akibatnya anak-anak menjadi takut ke masjid untuk shalat dan kegiatan lainnya.
“Itu haruslah menjadi perhatian kita semua, yaitu bagaimana site plan masjid dapat berlaku ramah kepada orang tua, difabel dan juga anak-anak. Harapannya seusai mengikuti pembinaan dan pelatihan manajemen masjid ini, BKM akan mampu menjadikan dan menghadirkan masjid yang ramah untuk semua jamaah yang hadir,” ungkap Tgk H. Irawan Abdullah yang juga wakil ketua DMI Aceh.
Sementara itu Ketua Panitia yang juga Kabid Peribadatan, Syiar Islam dan Pengembangan Sarana Keagamaan DSI, Mulyadi, SAg MM dalam laporannya mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan itu berjumlah 290 orang yang terbagi dalam 5 (lima) angkatan. Angkatan I dan II berasal dari BKM (Badan Kemakmuran Mesjid) Kota Banda Aceh, Angkatan III dan IV dari BKM Kabupaten Aceh Besar dan terakhir Angkatan V dari Kota Sabang.
Waktu kegiatan di masing-masing angkatan selama 2 hari. Yaitu angkatan I mulai tanggal 8-9 Maret, angkatan II pada 10- 11 Maret, angkatan III pada 22-23 Maret, angkatan IV tanggal 24-25 Maret dan terakhir Angkatan V pada tanggal 26-27 Maret 2021.
“Kami mengucapkan terima kasih kami kepada seluruh panitia yang telah bekerja maksimal sampai terlaksananya kegiatan itu serta juga kepada terkait terkait lainnya,” pungkas Mulyadi.
Adapun pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut diantara nya Dr. EMK Alidar, S. Ag., M. Hum (Kepala Dinas Syariat Islam Aceh), Muhibuthibri, S. Ag (Sekretaris DSI Aceh), Prof. Dr. Mustanir Yahya, M. Sc (Ketua BKM Kampus USK), Tgk. H. Irawan Abdullah, S.Ag (Ketua Komisi VI DPRA), Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin, S. Ag., M. Pd (Ketua Umum DMI Aceh) dan Ustaz Irhamullah ElMas’udy, S. Pd. I Alhafidh (WaSekjen DMI Aceh).
Via
Parlementaria