Adv
Perindag
Kadis Perindag Aceh : Harga Minyak Goreng Curah di Pasaran Berangsur Turun
BANDA ACEH - Kalangan pedagang minyak goreng curah di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan Pasar Kampung Baru, Kota Banda Aceh menyatakan, harga minyak goreng curah memasuki minggu pertama bulan Juli 2022 ini cenderung turun, dibandingkan minggu keempat bulan Juni 2022.
“Pada minggu keempat bulan Juni 2022 lalu, untuk yang membeli gunakan jirigen, harganya masih berkisar Rp 13.500/Kg, tapi pada minggu pertama Juli ini, harganya turun lagi menjadi Rp 12.500/Kg,” kata pedagang grosir minyak goreng curah di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Aldy, Jumat (1/7) di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar.
Pada minggu pertama bulan Juli ini, ungkap Aldy, jumlah pembeli minyak goreng curah kelapa sawit cukup banyak, tidak hanya dari pedagang kelontong dan pedagang gorengan, tapi juga dari ibu rumah tangga juga banyak.
Omzet penjulan minyak goreng curah diawal bulan ini, sebut Aldy, meningkat dibandingkan bulan lalu, Pada bulan lalu penjualan per hari sekitar 15 – 20 drum, hari ini, per hari naik menjadi 25 – 30 drum.
Penurunan harga tebus minyak goreng ditingkat pedagang grosir, dimanfaatkan oleh pedagang kelontong, pedagang gorengan dan ibu rumah tangga, membeli dalam jumlah volume yang banyak.
Para pedagang kelontong, pedagang gorengan dan ibu rumah tangga, yang dimintai penjelasannya kenapa mereka beli minyak goreng curah kelapa sawit dalam jumlah yang banyak, mereka mengatakan, takut harga minyak goreng curah kelapa sawit jelang Lebaran Idhul Adha 1443 Hijjriah, yang akan jatuh pada tanggal 10 Juli 2022, akan naik lagi, antara Rp 15.000 – Rp 17.000/Kg, bahkan bisa mencapaia Rp 20.000/Kg.
Dua orang ibu rumah tangga, Ani dan Lia, yang dimintai penjelasannya mengatkan, mereka membeli minyak goreng curah yang banyak ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, karha harga minyak goreng curah sedang turun dari Rp 13.500 menjadi Rp 12.500/Kg. “Kami beli menggunakan jirigen ukuran 5 sampai 10 Kg,” ujar Lia.
Ungkapan hampir serupa juga disampaikan pedagang kelontong Selamet. Selamet mengatakan, dirinya datang ke Pasar Induk Lambaro, pertama untuk beli minyak goreng sebanyak 10 jirigen. Minyak goreng curah kelapa sawit sabanyak itu dibelinya, kata Selamet, untuk stok dan dijual di tokonya di Pasar Kawasan Krueng Raya, Aceh Besar.
Untuk menjaga stok dan harga jual minyak goreng curah kelapa sawit di gampong, pertu menyimpan stok minyak goreng curah yang banyak, apalagi menjelang Lebaran Idhul Adha 1443 Hijriah, permintaannya akan meningkat, harganya juga akan naik,” ujar Selamet.
Dek Ina, seorang pedagang gorengan yang dimintai penjelasannya, kenapa dirinya beli minyak goreng sampai 2 jirigen ukuran 50 – 60 Kg, ia mengatakan untuk stok minyak goreng untuk jualan gorong pisang, tahu, tempe, risol dan lainnya. “Mumpung harga minyak goreng curah kelapa sawit lagi menurun, beli banyak untuk persediaan stok minyak goreng untuk jualan gorengan,” ujarnya.
Yusuf, pedagang grosir minyak goreng curah kelapa sawit di Pasar Kampung Baru, Kota Banda Aceh menyatakan, daya beli masyarakat terhadap minyak goreng curah kelapa sawit pada minggu pertama bulan Juli 2022 ini, masih cukup tinggi.
Kondisi ini, menurutnya, mengindikasikan bahwa permintaan pasar atau konsumen, terhadap minyak goreng curah kelapa sawit menjelang Lebaran Idhul Adha 1443 Hijjriah, sampai minggu pertama bulan Juli masih tinggi, sementara harganya cenderung turun. Yusuf mengatakan, penurunan minyak goreng curah ini, ada kaitannya dengan menurunya harga CPO dan Tandan Buah Segar (TBS) biji kelapa sawit.
Informasi dari petani sawit yang ada di wilayah Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Singkil, Aceh Tamiang, harga beli TBS Biji Kelapa Sawit petani oleh pedagang pengumpul di daerah saat ini, sudah turun dari Rp 1.200 – Rp 800/Kg menjadi Rp 400 – Rp 800Kg. Sebelumnya harga TBS pernah mencapi angka tertinggi Rp 2.500 – Rp 3.300/Kg. Sementara CPO turun dari Rp 14.000 menjadi Rp 9.000/Kg
Penurunan harga minyak goreng curah, kata Yusuf, di satu sisi sangat meringankan beban biaya produksi pedagang gorengan dan retauran maupun rumah makan serta ibu rumah tangga.
Pada sisi lain, dengan menurunnya harga beli CPO, bahan baku minyak goreng dari Rp 14.000/Kg menjadi Rp 9.000/Kg, di tingkat Pabrik Kelpa Sawit (PKS) membuat harga beli hasil panen TBS petani kelapa sawat berubah dan cenderung menurun terus. Sebelumnya Rp 3.300 – Rp 2.500/Kg, minggu pertma Juli 2022 ini, harganya turun lagi menjadi Rp 800 – Rp 400/Kg.
Penurunan harga TBS ini ada kaitannya dengan belum membaiknya ekspor CPO secara nasional ke luar negeri, setelah pada tanggal 23 Mei 2022 lalu, larangan sementara ekspor CPO ke luar negeri sudah dicabut Presiden Joko Widodo.
“Tapi anehnya, larangan pencabutan ekspor CPO nya, sudah berjalan hampir dua bulan, namun volume ekspor CPO nya ke luar negeri belum membaik, sampai pada minggu pertama bulan Juli 2022 ini," ujar Yusuf.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Aceh, Ir. Muhd Tanwier menyebut, saat ini harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar tradisional dan modern sudah berangsur turun.
"Alhamdulillah sudah mulai turun. Bahkan ada yang dijual Rp12.500 per liter dan ini kemarin di cek di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan Pasar Kampung Baru, Kota Banda Aceh," kata Tanwier saat dimintai keterangan, Selasa (1/7/2022).
Tanwier menerangkan, saat ini banyak pedagang yang menerima alokasi minyak goreng secara langsung dari distributor, dimana hal tersebut berdampak terhadap penurunan harga.
"Pedagang juga banyak yang mendapatkan kiriman langsung minyak goreng curah dari produsen. Jadi ini berdampak terhadap harga jual yang lebih murah. Sekarang juga banyak produsen yang suplai kebutuhan kita," tuturnya.
Menurutnya, berdasarkan dengan pantauan harga kebutuhan pokok yang dilakukan setiap harinya untuk harga minyak goreng di Pasar. "Untuk di Pasar inpres Lhokseumawe, minyak curah Rp13.000 per liter, di Pasar Lhoksukon, dijual Rp12.500 per liter dan Pasar Induk Lambaro diual Rp12.500 per liter. Jadi memang setiap pasar berbeda-beda," terangnya. [Adv]
Via
Adv