Ketua DPRK Pandu Obrolan Santai tentang Bonsai
Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, melakukan obrolan santai membahas tentang tanaman bonsai bersama pegiat bonsai yang berlangsung di kawasan Neusu, Kota Banda Aceh, Kamis sore (31/03/2022).
Kegiatan dalam bentuk podcast tersebut dilaksanakan untuk mengetahui lebih dalam tentang dunia tanaman bonsai di Kota Banda Aceh. Acara yang dipandu langsung oleh Farid Nyak Umar ini menghadirkan Mukhtar sebagai pembicara selaku pegiat di Bonsai Kutaraja dan Kang Cucu Syam salah seorang pelaku tanaman hias yang berasal dari Jepang ini.
Obrolan santai itu mengangkat tema Menggali Inspirasi dari Bonsai turut disiarkan secara live streaming di Facabook Rakan Bang Farid, dan diikuti oleh kalangan generasi mileneal. Di sela acara, peserta mendapatkan suguhan kopi dan mie caluek Aceh.
“Kita berharap melalui podcast ini akan memantik semangat peserta untuk kenal lebih dekat dengan bonsai, karena itu kita laksanakan secara santai sambil ngopi di sore hari. Jadi ilmu diperoleh dan hobi juga tersalurkan,” tutur Farid.
Pada kesempatan itu, Mukhtar menuturkan bahwa sebelum tsunami penggemar tanaman bonsai di Aceh sudah banyak, bahkan komunitas bonsai itu sudah terdaftar di tingkat nasional. Bahkan sumber bahan baku untuk bonsai banyak terdapat di Aceh. Namun, setelah tsunami banyak pelaku bonsai di Aceh tidak fokus/konsentrasi lagi.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Ketua DPRK Banda Aceh. Sekarang kita mencoba menghidupkan kembali komunitas bonsai, karena banyak sekali tanaman di Aceh tapi tidak ada di tempat lain yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk tanaman bonsai,” kata Mukhtar yang juga Keuchik Merduati Kecamatan Kutaraja.
Sementara Cucu Syam yang akrab disapa Akang, menuturkan untuk jenis bonsai itu jumlahnya sangat banyak, contohnya untuk tanaman bonsai beringin saja lebih kurang sampai puluhan jenis di Indonesia.
Kang Cucu juga menjelaskan syarat tanaman untuk dijadikan bonsai, yaitu tanaman berumur panjang, memiliki cabang, ranting, anak ranting, dan cucu ranting.
“Jadi syarat untuk dijadikan bonsai itu tanaman berumur panjang, karena tanaman bonsai itu makin lama kita rawat maka semakin bagus, bahkan di Jepang usia bonsai bisa mencapai ratusan tahum, bahkan itu sudah turun temurun dengan perawatan yang intensif,” kata Akang.
Pada kesempatan itu, Akang yang membawa peralatan lengkap, turut melakukan demo pengenalan awal tentang bonsai dengan pemangkasan cabang dan ranting yang benar serta dilakukan pemasangan kawat.
Para peserta sangat antusias menyimak dan berdiskusi selama berlangsungnya acara dan meminta agar kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dan berkala, begitu juga dengan para netizen yang mengikuti podcast lewat Facebook terlihat aktif bertanya kepada narasumber. [Adv]