Parlementaria
Parlementaria BNA
Ketua DPRK Berharap Pj Wali Kota Mampu Selesaikan Persoalan Keuangan Pemko
Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, berharap Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, mampu membenahi persoalan keuangan yang sedang dialami Pemko Banda Aceh.
Hal tersebut disampaikan Farid Nyak Umar di sela-sela pelantikan Bakri Siddiq sebagai Pj Wali Kota Banda Aceh menggantikan Aminullah Usman dan Zainal Arifin yang telah habis masa jabatan oleh Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki di ruang Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, Kamis (07/07/2022).
Pada kesempatan itu Farid Nyak Umar menyampaikan selamat kepada Bakri Siddiq yang akan menjabat sebagai Pj Wali Kota Banda Aceh untuk setahun ke depan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Aminullah Usman dan Zainal Arifin yang selama ini telah mendedikasikan pengabdiannya kepada masyarakat Kota Banda Aceh selama lima tahun.
Kemudian kata Farid, ada beberapa harapan yang ingin disampaikan kepada Penjabat Wali Kota Banda Aceh agar program – program yang baik yang telah dilaksanakan oleh Aminullah Usman bersama Zainal Arifin perlu dilanjutkan.
Lebih lanjut tambah Farid berkaitan dengan kondisi keuangan Kota Banda Aceh, di mana pada tahun 2021 merupakan tahun yang sulit bagi Pemko Banda Aceh.
"Karena itu kami berharap Penjabat Wali Kota Banda Aceh nantinya bisa mencari solusi terbaik tentunya bersinergi dengan DPRK bagaimana agar persoalan keuangan ini bisa segera teratasi," kata Farid Nyak Umar.
Kemudian tambah politisi PKS itu berkaitan dengan kelanjutan pembangunan di Kota Banda Aceh. Sebagaimana dipahami bahwa pandemi Covid-19 yang sangat berdampak terhadap keuangan Kota Banda Aceh.
Dalam hal ini ia juga meminta Pj Wali Kota dapat membangun komunikasi dengan pemerintah atasan, baik itu dengan
Pemerintah Aceh maupun dengan pemerintah pusat.
"Kita tahu pencapaian PAD kita jauh menurun. Karena pencapaian PAD kita menurun hanya terealisasi 66%, sedangkan ketergantungan kita dengan dana transfer dari pusat masih sangat tinggi, dan pendapatan dari dana otsus berkurang dan hanya tersisa 35% di tahun 2023. Begitu juga dengan dana kompensasi dari Pemerintah Aceh untuk Gedung Banda Aceh Convention Hall hanya terealisasi sebesar Rp20 miliar dari janji Rp79 miliar pada tahun ini. Kita berharap Pj Wali Kota mampu membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat agar bisa membawa sebanyak mungkin program untuk pembangunan Kota Banda Aceh," ujar Ketua DPD PKS Banda Aceh itu.
Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, usai dilantik menyampaikan akan melanjutkan program-program baik yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya.
"Berkaitan dengan persoalan utang Pemko Banda Aceh kami akan mempelajari terlebih dahulu, mudah-mudahan bisa bersama-sama dengan DPRK Banda Aceh untuk menyelesaikan semua itu," tutur Bakri Siddiq usai dilantik.[]
Hal tersebut disampaikan Farid Nyak Umar di sela-sela pelantikan Bakri Siddiq sebagai Pj Wali Kota Banda Aceh menggantikan Aminullah Usman dan Zainal Arifin yang telah habis masa jabatan oleh Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki di ruang Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, Kamis (07/07/2022).
Pada kesempatan itu Farid Nyak Umar menyampaikan selamat kepada Bakri Siddiq yang akan menjabat sebagai Pj Wali Kota Banda Aceh untuk setahun ke depan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Aminullah Usman dan Zainal Arifin yang selama ini telah mendedikasikan pengabdiannya kepada masyarakat Kota Banda Aceh selama lima tahun.
Kemudian kata Farid, ada beberapa harapan yang ingin disampaikan kepada Penjabat Wali Kota Banda Aceh agar program – program yang baik yang telah dilaksanakan oleh Aminullah Usman bersama Zainal Arifin perlu dilanjutkan.
Lebih lanjut tambah Farid berkaitan dengan kondisi keuangan Kota Banda Aceh, di mana pada tahun 2021 merupakan tahun yang sulit bagi Pemko Banda Aceh.
"Karena itu kami berharap Penjabat Wali Kota Banda Aceh nantinya bisa mencari solusi terbaik tentunya bersinergi dengan DPRK bagaimana agar persoalan keuangan ini bisa segera teratasi," kata Farid Nyak Umar.
Kemudian tambah politisi PKS itu berkaitan dengan kelanjutan pembangunan di Kota Banda Aceh. Sebagaimana dipahami bahwa pandemi Covid-19 yang sangat berdampak terhadap keuangan Kota Banda Aceh.
Dalam hal ini ia juga meminta Pj Wali Kota dapat membangun komunikasi dengan pemerintah atasan, baik itu dengan
Pemerintah Aceh maupun dengan pemerintah pusat.
"Kita tahu pencapaian PAD kita jauh menurun. Karena pencapaian PAD kita menurun hanya terealisasi 66%, sedangkan ketergantungan kita dengan dana transfer dari pusat masih sangat tinggi, dan pendapatan dari dana otsus berkurang dan hanya tersisa 35% di tahun 2023. Begitu juga dengan dana kompensasi dari Pemerintah Aceh untuk Gedung Banda Aceh Convention Hall hanya terealisasi sebesar Rp20 miliar dari janji Rp79 miliar pada tahun ini. Kita berharap Pj Wali Kota mampu membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat agar bisa membawa sebanyak mungkin program untuk pembangunan Kota Banda Aceh," ujar Ketua DPD PKS Banda Aceh itu.
Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, usai dilantik menyampaikan akan melanjutkan program-program baik yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya.
"Berkaitan dengan persoalan utang Pemko Banda Aceh kami akan mempelajari terlebih dahulu, mudah-mudahan bisa bersama-sama dengan DPRK Banda Aceh untuk menyelesaikan semua itu," tutur Bakri Siddiq usai dilantik.[]
Via
Parlementaria