Surya Dharma Ketua Yayasan PAUD Bijeh Mata Lamkuta Gelar Wisuda Perdana Angkatan I

Sebanyak 37 peserta didik, terdiri dari 20 Wisudawan dan 17 Wisudawati mengikuti prosesi wisuda yang dipimpin langsung Ketua Yayasan Paud bersama dewan guru.

Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Paud Bijeh Mata Lamkuta, Surya Dharma, SH, disela sela pergelaran perdana wisuda angkatan I, yang turut dihadiri para wali murid dan tokoh masyarakat.

"Alhamdulillah hari kami telah mewisudakan sejumlah 37 wisudawan/i Angkatan I, yang belajar sejak awal berdiri yayasan pada 2021 lalu. Terima kasih semua pihak yang turut mendukung, baik Pemkab Bireuen, Muspika Gandapura, dewan guru, tokoh masyarakat dan para wali siswa yang mempercayai menitipkan anaknya pada kami," ujar Surya Dharma.

Mantan Keuchik Lingka Kuta itu juga menambahkan, yayasan yang dipimpinnya disaat awal berdiri sampai sekarang belum memiliki ruang belajar khusus yang permanen.

"Sejak kami buka pada 2021 lalu hingga sekarang, Paud kami belum memiliki ruang belajar khusus, tetapi kami berinisiatif memanfaatkan balai desa peninggalan zaman dulu berupa bangunan panggung, dibawahnya kami desain menjadi rumah belajar anak anak," terangnya.

"Meski demikian, tidak menyurutkan minat kami selaku pendiri yayasan bersama tokoh masyarakat Lingka Kuta, untuk mendirikan sebuah Paud. Alhamdulillah Paud Bijeh Mata Lamkuta sudah terintegrasi dan terdaftar di Dapodik Kementerian Pendidikan, dan insentif dewan guru kami bayar tiap bulan dengan dana desa, dan kekurangan kami talangi secara swadaya," ungkap pria asli Gandapura yang mengundurkan diri dari Keuchik, yang digadang sebagai Bacaleg Dapil 3 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk posisi kuat mengisi kursi DPRK Bireuen pada Pemilu 2024 mendatang.

Selain itu, sosok pengusaha muda Ceo Surya Kupi yang dikenal dekat dengan H Ruslan M Daud (HRD) Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB ini, juga berharap kepada pemerintah daerah untuk memberi perhatian serius terhadap perkembangan Paud di Kabupaten Bireuen, khususnya di Gandapura, Makmur dan Kuta Blang.

"Kami berharap kepada pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran, baik APBK maupun APBA untuk bangunan ruang belajar Paud yang lengkap fasilitas, apalagi murid yang belajar disini, bukan hanya dari desa kami, tapi dari desa sekitar, seperti dari Desa Alue Mangki, Lapang Barat, Lapang Timur dan Keude Lapang, dan beberapa murid sempat kami tolak karena tidak mencukupi ruang belajar," jelas mantan Keuchik yang bersama aparatur desa dan tokoh masyarakat desanya berhasil mencetus lahirnya Wisata Pantai Cemara, yang ramai dikunjungi saban hari oleh wisatawan lokal. [SR]