Bireuen
Bunda PAUD Bireuen dr. Nova Dian Siap Sukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD
Pj Bunda PAUD Bireuen Dr.dr. Nova Dian Lestari |
KABAR ACEH | Bireuen -Dr. dr. Nova Dian Lestari menyatakan siap menyukseskan kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui "Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan".
Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Pj Bunda Paud Kabupaten Bireuen, Dr. dr. Nova Dian Lestari,. Sp.S (K), di Aula Disdikbud Bireuen, Selasa (11/7/2023) pagi.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD-PNF Disdikbud Bireuen, Abdullah S.Pd, selaku panitia pelaksana kegiatan, melaporkan, sosialisasi ini diadakan bertujuan untuk tercapainya Program dan Kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-24 "Gerakan Transisi PAUD ke Sekolah SD".
Selain itu, memastikan seluruh satuan pendidikan menjalankan kebijakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan pada tahun ajaran baru.
Kemudian menyebarkan himbauan 3 target penting Gerakan transisi PAUD ke SD dapat terlaksana dengan baik, yaitu meniadakan tes Calistung dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) di SD.
Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama sekolah. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondansi anak di kelas awal SD.
Abdullah merincikan, ada 100 peserta yang mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Deklarasi Gerakan Transisi Pendidikan PAUD Ke SD ini.
Peserta tersebut terdiri dari Pokja PAUD sejumlah 34 orang, Bunda Paud Kecamatan 17 orang, Perwakilan Bunda Paud 10 orang, Pengawas Sekolah Dasar 4 orang, Guru kelas 1 SD 34 orang dan Kepala Bidang SD 1 orang.
Disebutkan, kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni M. Adil Adnan, S.Pd.I, M.Ag Widya Prada Ahli Pertama dari BPMP Aceh secara Daring.
Kemudian, Dr. Sari Rizki, M.Ps.I (Psikolog) Ketua Prodi PG PAUD Al Muslim Peusangan dan dr. Zikral Hadi, Sp.T.H.T.B.K.L Dokter Spesialis di Rumah Sakit Umum
Daerah Bireuen.
Pj Bunda Paud Kabupaten Bireuen, Nova Dian Lestari, dalam sambutanya menjelaskan, Gerakan Transisi PAUD Ke SD merupakan salah satu upaya dalam menjaga keselarasan pendidikan anak dari PAUD ke SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI) sehingga proses peralihan dapat berjalan lancar dan baik.
Dikatakan, usia dini merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang peserta didik dan membangun fondasi pengetahuan, keterampilan, serta karakter yang dibutuhkan sebagai bekal kehidupan.
Bunda PAUD merupakan sosok mitra utama, tokoh sentral, figur ibu dalam gerakan nasional PAUD berkualitas dengan layanan holistik integratif di setiap jenjang.
"Pemerintahan diharapkan mampu membawa generasi-generasi penerus kita mengenyam pendidikan yang baik dan berkualitas dengan cara yang menyenangkan," pintanya.
Menurutnya, Gerakan Transisi PAUD Ke SD yang menyenangkan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak usia dini yang tidak berkesempatan mengikuti PAUD memiliki hak yang sama.
Memiliki hak yang sama untuk dibina dan mendapatkan kemampuan dasar keterampilan dan kematangan yang holistik sebelum melangkah ke jenjang pendidikan dasar.
Nova Dian Lestari mengajak melalui acara sosialisasi ini mari kita melakukan tiga hal yang mampu mendorong perubahan paradigma umum tentang pendidikan anak usia dini guna memastikan terjaminnya hak anak-anak.
Dijelaskan, kita perlu menyadarkan seluruh pihak bahwa periode usia dini tidak berhenti sampai PAUD, tetapi peserta didik SD kelas awal juga masih masuk kategori usia dini, sehingga suasana belajar di kelas awal harus sama menyenangkannya dengan saat di PAUD, dengan kurikulum selaras.
"Hal ini akan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru dan menumbuhkan rasa cinta terhadap proses belajar," katanya.
Mari kita terapkan pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi peserta didik secara holistik, tidak hanya baca, tulis, dan berhitung (calistung) tetapi juga kematangan emosional, kemampuan berkomunikasi, budi pekerti dan lainnya.
Kita harus berhenti memaknai calistung sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar di PAUD dan syarat penerimaan peserta didik di SD/MI.
Luruskan miskonsepsi bahwa keterampilan calistung tidak boleh dibangun di PAUD tanpa kemampuan literasi dan numerasi agar peserta didik tidak hanya menghafal huruf dan angka saja.
Tapi juga mampu memahami dan mengolah informasi secara kritis karena kemampuan literasi dan numerasi harus dibangun dalam cara bertahap dan dengan pendekatan yang menyenangkan.
Untuk mengubah paradigma dan miskonsepsi yang sudah lama dipercaya oleh masyarakat luas, dibutuhkan usaha yang keras.
Dukungan dan keterlibatan banyak pihak seperti Pemerintah Daerah, Satuan Pendidikan, Bunda PAUD, serta organisasi mitra, dan yayasan penyelenggara pendidikan lainnya.
"Besar harapan kami sosialisasi ini dapat menjadi penguat kolaborasi kita bersama demi mewujudkan transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan," tutup Pj Bunda Paud Kabupaten Bireuen.
Kegiatan dirangkai dengan pembubuhan tanda tangan bersama sebagai komitmen bersama menjalankan dan mensukseskan gerakan transisi pendidikan PAUD ke SD yang menyenangkan diwilayah Kabupaten Bireuen. [SR]
Via
Bireuen