News
Sempat Ditolak, Etnis Rohingya Menyelinap Masuk Pemukiman Warga Gandapura
Para Pengungsi Rohingnya (kaum laki-laki) saat beradadi tampungan sementara di Balai Nelayan Desa Lapang Barat, Minggu (20/11/2023) |
|
KABAR ACEH | Bireuen- Nasib pengungsi Etnis Rohingya yang sempat mendarat di Pantai Jangka Kabupaten Bireuen dan Pantai Ule Madon Kecamatan Muara Kabupaten Aceh Utara ditolak warga setempat pada Kamis (16/11/2023) lalu.
Namun pada Minggu (19/11/2023) tepatnya pukul 01.25 WIB dini hari, pengungsi Rohingya sebanyak 256 orang kembali berlabuh dibeberapa titik dan merangsek masuk pemukiman warga di Desa Samuti Rayeuk, Samuti Aman, Lhok Mambang, Mon Keulayu dan pantai/ Kuala Bugeng Desa Lapang Barat Kecamatan Gandapura.
Ratusan manusia perahu tersebut, kemudian di realokasikan ke satu titik, di Balai Nelayan Desa Lapang Barat, untuk tinggal sementara sembari diberikan makanan dan minuman.
Sebelumnya para pengungsi dari negara Myanmar, yang terdiri dari pria , perempuan muda dan dewasa serta anak- anak tersebut, dalam kondisi basah kuyup saat berada dalam kapal selama pelayaran.
Kepala Desa (Keuchik) Lapang Barat Mukhtar, menyebutkan, pihaknya akan menampung sementara waktu, dan akan menyediakan makan untuk makan siang saja.
"Kami hanya sanggup menyediakan makan untuk makan siang saja, selanjutnya kami akan serahkan kembali kepada pemerintah daerah, dan terkait mau di tampung atau tidak. Sebab Desa kami tidak sanggup menampung sebanyak 256 orang Rohingya," tambah Keuchik Mukhtar turut dikuatkan oleh Imum Gandapura Timur Muhardi, yang juga tokoh masyarakat Desa Lapang Barat.
Sementara itu, Camat Gandapura Azmi, S.Ag mengungkapkan, pihak Muspika sedang melakukan koordinasi dengan Danramil, Polsek dan Pemkab Bireuen mengenai Rohingya yang mendarat tadi tengah malam dan pihaknya belum bisa mengambil sikap," terang Camat.
Selain itu, Ketua APDESI Gandapura Keuchik Mauliadi, kepada kabaraceh.co dengan tegas menyatakan 40 Desa sepakat menolak atau menampung para pengungsi tersebut.
"Setelah kami koordinasi, ke 40 Desa di Gandapura sepakat menolak untuk menampung Rohingya. Jadi kami harap pukul 00.00 WIB nanti malam mereka sudah beranjak dari Gandapura. Bukannya kita tak sayang sesama muslim, namun ini menyangkut warga negara asing, dan kita tak punya kewajiban untuk menampung. Tapi demi kemanusiaan dan sesama muslim, kita sudah memfasilitasi makanan dan minuman. Baik dari Desa Lapang Barat, maupun dari sejumlah tetangga yang sudah siap menyumbang.," tegas Keuchik Mauliadi. [SR]
Via
News