Parlementaria
Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tarmizi meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa memastkan kestabilan listrik di Aceh saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut berlangsung.
Ketua Fraksi PA DPRA Minta PLN Pastikan Kestabilan Listrik saat PON berlangsung
Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tarmizi meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa memastkan kestabilan listrik di Aceh saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut berlangsung.
Permintaan itu disampaikan Tarmizi, Kamis, 6 Juni 2024, usai bertemu GM Manager PLN Aceh, Mudhakir dalam rangka klarifikasi tidak stabilnya listri di Aceh dalam beberapa hari terakhir. “Kami minta supaya kejadian seperti hari ini, tidak stabilnya arus listrik tidak terjadi lagi saat pergeralan PON nanti. Listrik harus benar-benar stabil,” kata pria yang sering disapa Tarmizi Panyang tersebut.
Tarmizi juga meminta agar PLN benar-benar fokus melakukan pemulihan, dan harus diselesaikan secepat mungkin. “Katanya tunggu stabil yang dari Lampung, maka ini baru bisa dinyalakan dengan transmisi di PLTU Nagan Raya,” ujarnya.
Tarmizi menambahkan, berdasarkan keterangan GM PLN Aceh, tidak stabilnya pasokan listrik beberapa hari ini ada hikmahnya, sehingga mereka dapat mengetahui permasalahan yang terjadi, dan memiliki langkah antisipasi saat pelaksanaan PON nanti.
“Langkah dari mereka salah satunya menyiapkan GPS, mungkin nanti kalau tidak ada di sini, maka sewa ditempat. Kemudian genset-genset untuk di venue dan hotel,” katanya.
Tarmizi menekankan, PLN jangan sampai membuat Aceh malu saat pergelaran PON, apalagi semua sudah mengetahui bahwa Aceh kelebihan listrik.
Ia memastikan GM PLN Aceh telah komit dan berjanji untuk terus berupaya semaksimal mungkin maksimal memperbaiki semua permasalahan yang ada hingga listrik stabil saat event olahraga terbesar Indonesia nanti berlangsung di Aceh.
“Pokoknya kita meminta jangan sampai nanti Aceh malu. Karena PLTU kita listriknya surplus. Makanya harus ada langkah antisipasi, karena seluruh Indonesia datang ke Aceh,” pungkasnya. [Adv]
Via
Parlementaria