Massa GAMB Aksi Demo Jilid 3, Desak DPRK Bireuen Bentuk Pansus Selidiki Pilkada Bireuen 2024
Massa GAMB saat melakukan aksi Demo di depan Kantor DPRK Bireuen, Selasa 24 Desember 2024 |
Perwakilan Pendemo saat audiensi dgn Anggota DPRK Bireuen di Ruang Rapat Kantir DPRK setempat, Selasa 24 Desember 2024 |
KABAR ACEH | Bireuen- Massa yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Masyarakat Bireuen (GAMB) kembali melakukan demonstrasi "jilid 3".
Aksi demonstrasi berlangsung di depan Kantor DPRK Bireuen, Selasa (24/12/2024) tersebut sempat diwarnai kericuhan tatkala sejumlah massa nekad merobohkan pagar gedung kantor DPRK setempat dan berhasil memasuki areal dalam gedung yang dikawal personil kepolisian.
GAMB kembali beraksi melakukan demo season 3 itu, guna mendesak DPRK khususnya Komisi I untuk segera membentuk panitia khusus (pansus) yang bertugas menyelidiki dugaan kecurangan Pilkada Bireuen.
Saat demo berlangsung, sempat terjadi bentrokan kecil antara aparat keamanan dengan massa, yang kemudian berhasil dilerai.
Para demonstran menagih komitmen dewan, terkait pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk penyelidikan kecurangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, sebagaimana tertuang dalam kesepakatan hitam putih saat demo sebelumnya, yang dinilai hingga kini belum ada tindakan apa- apa dari dewan.
"Pihak kami sampai detik ini belum melihat upaya langkah konkret dari pimpinan DPRK khususnya Komisi I terhadap petisi yang kami serahkan dalam aksi sebelumnya," ucap Koordinator Aksi Tuih Alkhair.
"Kami meminta DPRK segera membentuk pansus untuk menindaklanjuti dugaan praktik politik uang (money politic), keterlibatan KIP Bireuen, serta penyelenggara Pemilu yang diduga bermain mata dengan salah satu kandidat dalam Pilkada lalu," sambung Tuih.
"Hari ini kami mempertanyakan kembali petisi yang sudah mereka tandatangani. Apakah sudah dilaksanakan. Sepertinya belum ada langkah nyata dari DPRK. Jangan main-main dengan aspirasi rakyat. Kami masyarakat Bireuen kecewa atas lambannya realisasi tuntunan rakyat. Kami akan terus mendedak, sampai adanya tindakan konkrit dari DPRK," tegas Tuih.
Sejumlah perwakilan demonstran akhirnya diizinkan memasuki ruang rapat dewan yang disambut anggota Komisi I DPRK Bireuen. [SR81]